Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk
transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara
yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan
akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi
akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian
orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting
atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini
dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan
laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada
diberbagai Negara
Kedua, konsep comperative atau international
accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami
perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di sini menyangkut mengakuan terhadap
perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pemgakuan terhadap prinsip dan
praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemapuan untuk mengetahui dampak
perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international
accounting adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti
merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi
dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua
Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai berikut.
Mencakup semua perbedaan prinsip, metode dam standar
akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang
ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di
semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk
memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya
perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang
mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah
:
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem
palaporan dan pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan
beberapa perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian,
diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya
relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki sistem
ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya.
Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil
seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk
dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan
akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976)
mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer
dan sekunder
2. Single-Domicile
reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili
perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar
internasional.
Sejarah
Akuntansi Intenasional
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional.
Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan
besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya
sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam
bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan
berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal
penciptaaa akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari
negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para
pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir
bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan
periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan
keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang
tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan
kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan
mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama
tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh
Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada
waktu itu.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan.
Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di
dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah
diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi
yang berbeda.
2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik
laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18
terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai
suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan
pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga
diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan
akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan
selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan
revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang
ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang
diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami
evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk
aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah
hasil dari revolusi industri.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi
perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan
akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba
periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan
pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada
metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per
saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka
panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai
produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
Isu-isu
Akuntansi Internasional
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang
paling luas ruang lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal
menuju formulasi dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu
standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Di dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi
internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di
semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia,
seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik dan
prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh negara.
Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional.
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi
internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman
atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di
dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik
akuntansi dari masing-masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya
praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional
memperluas kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari
akuntansi internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang
akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk
memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Sumber :
http://astutimulefa.blogspot.com/2012/07/akuntansi-internasional.html 29/10/2012 11.45am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar