Rabu, 02 Januari 2013

RI Masuk 10 Negara Pengutang Terbesar



Jakarta - The World Bank (Bank Dunia) baru saja merilis 'International Debt Statistic 2013' atau 'Statistik Utang Internasional 2013'. Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memiliki data arus modal hingga tahun 2011.

Arus utang masuk ke negara-negara berkembang terlihat menurun pada tahun 2011. Namun Indonesia sendiri masih masuk kedalam 10 pengutang terbesar di antara negara berkembang.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan hal tersebut bukanlah masalah besar selagi utang itu bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Tanggapan saya kalau utang itu digunakan secara produktif dan memang diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap perekonomian itu tidak apa-apa," jelas Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Menurut Agus Marto, jumlah utang Indonesia saat ini masih dalam tahap wajar jika dibandingkan dengan PDB Indonesia.

"Kalau lihat jumlah utang memang harus dibandingkan dengan size ekonomi dan Indonesia menunjukan utang terhadap size ekonomi kita tidak besar. Jadi kalau untuk memberikan nilai tambah, tidak apa-apa," tandasnya.

Sesuai dengan laporan tersebut, berikut 'Top 10 Borrowers-External Debt Stock 2011' atau '10 Besar Peminjam-Utang Luar Negeri 2011' versi Bank Dunia:


  • China US$ 685,4 miliar
  • Russia US$ 543,0 miliar
  • Brasil US$ 404,3 miliar
  • Turki US$ 307,0 miliar
  • India US$ 334,3 miliar
  • Meksiko US$ 287,0 miliar
  • Indonesia US$ 213,5 miliar
  • Ukraina US$ 134,5 miliar
  • Rumania US$ 129,8 miliar
  • Kazakhstan US$ 124,4 miliar

Berdasarkan data, total utang pemerintah Indonesia hingga November 2012 mencapai Rp 1.990,66 triliun. Dalam sebulan, jumlah utang ini turun Rp 930 miliar.

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 615,34 triliun dan surat berharga Rp 1.375,33 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2012 sebesar 27,5%.

Analisis :
Menilai jumlah utang Negara harus dibandingkan dengan ukuran perekonomian suatu Negara, jika utang tersebut digunakan secara produktif dan untuk nilai tambah suatu perekonomian Negara tersebut itu tidak apa-apa.

Sumber :
http://finance.detik.com/read/2012/12/27/172828/2128193/4/ri-masuk-10-negara-pengutang-terbesar-agus-marto-itu-tidak-apa-apa?            03.15pm            02/01/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar